Rabu, 31 Juli 2024

Cegah Perundungan, Danramil 02 Nguter Berikan Penyuluhan Anti Bullying di SD Pondok 1 Kec. Nguter.

Sukoharjo (31/07/24) Masih terjadinya perundungan atau Bullying di lingkungan pendidikan/Sekolah dari berbagai tingkat pendidikan menjadikan perhatian kita semua untuk terus menanamkan kembali nilai-nilai moral dan etika serta rasa empati kepada siswa-siswi di sekolah.

Danramil 02 Nguter Kapten Sumardi dan Babinsa desa Pondok Serka Handoko mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS ) bagi murid kelas 1 s.d IV SD Pondok 1 Desa Pondok, Kecamatan Nguter yang diikuti oleh sekitar 60 Siswa-Siswi SD Pondok 1.

Tampak Danramil 02 Nguter dan Babinsa Pondok berada ditengah-tengah siswa-siswi SD Pondok 1 Kecamatan nguter, Kabupaten Sukoharjo, memberikan edukasi kepada siswa tentang Gerakan Anti Bullying.

Sebagai pendahuluan Danramil 02 Nguter Kapten Inf Sumardi memberikan materi mulai dari apa itu arti perundungan, bagaimana perundungan bisa terjadi, bentuk-bentuk perundungan hingga apa yang akibat dari perbuatan bullying yang dapat merugikan teman, orang tua, didiri sendiri dan nama baik sekolah dan sosialisasi tentang gerakan anti Bullying.

Dikatakan oleh Danramil bahwa efek Bullying dapat merusak masa depan seorang anak akibat menjadi korban bullying, hingga terjadi efek psikologis yang medalam dan dapat berakibat fatal bagi korban bullying.

Segala tindakan kekerasan verbal berupa omongan kasar, ejekan adalah tindakan bullying, tidak jarang tindakan bullying secara fisik juga masih kita temui di sekolah-sekolah. Bullying fisik seperti memukuli, menendang, meminta uang secara paksa kepada siswa yang lemah, serta pengeroyokan akan menimbulkan trauma bagi korban.

Hal ini harus dihentikan, semua fihak turut bertanggung jawab untuk menghentikan bullying, dimulai dari orang perorangan hingga intitusi sekolah harus punya tanggungjawab moral untuk mengendalikan dan mengawasi anak didiknya, dan terus berupaya mengedukasi dan menggerakkan anti bullying.

"Mari kita saling setia kawan, menyayangi sesama teman, kompak, menjaga perilaku mulia dengan saling mengingatkan untuk tidak berlaku kasar kepada rekan dan guru, jaga sikap, empati dan perasaan orang lain, baik secara verbal maupun tingkah laku, tunjukkan bahwa kita adalah manusia Indonesia yang berbudi luhur," himbau Kapten Inf Sumardi kepada para peserta penyuluhan.

Diharapkan dengan adanya pendidikan serta pengarahan-pengarahan anti bullying yang masif di sekolah-sekolah, tindakan bullying bisa dicegah, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus bullying yang terjadi di lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Sukoharjo.