Kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) diselenggarakan oleh Kodiklat TNI AD dengan mengambil lokasi di wilayah Kodim 0726/Sukoharjo.
Para peserta Apel terdiri dari SSR Babinsa dan SSR Kowad, SSR Polwan, SSR Satpol PP, SST Yonif 408/Sbh, SST Yonkav 2/TC, 2 SST Dalmas Polres dan SST Brimob C Pelopor, Damkar Sukoharjo, SSR Denpom, SSR DISHUB ), SST SATLANTAS, SST SATPOL PP), SSR Denkes, SSR Dinkes dan 1 SSR Bekang serta tim monitoring dari Tim Intel TNI, Polri dan Kebangpol.
Apel ini selain melaksanakan kesiapan personel juga dalam rangka melaksanakan pengecekan alat peralatan serta kendaraan taktis yang dibawa oleh para pelaku diantaranya Ranbinmas, Toa, 2 Ran Patroli, alkap PHH, 2 Unit Watercanon, Ran pemecah massa, Kawat Harmonika, 2 Unit Mobil Damkar, 1 Unit Rel Harmonika TNI, 1 Unit Rol Harmonika Polri, 2 Unit Anoa 408, 1 Unit Ran Barier, 1 Unit Ambulance TNI, 2 Unit Ambulance Dinkes dan 2 Unit Truk Bekang.
Dalam amanatnya Danrem 074/WRT menyampaikan bahwa Kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) ini merupakan kesiapsiagaan terkait penanganan konflik sosial di wilayah Korem 074/Warastratama khususnya di wilayah Sukoharjo.
Melalui kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) ini diharapkan dapat tercipta kesepahaman dan keterpaduan berbagai komponen terkait antisipasi secar dini terhadap berbagai permasalahan dan gejolak sosial pasca Pemilu dan Pilkada serentak di wilayah Solo Raya.
"Banyak persoalan yang memerlukan kewaspadaan dan membutuhkan penanganan yang terpadu dan komprehensif, kita harus siap mengawal dan membantu terjaganya stabilitas dan kehidupan sosial masyarakat yang kondusif", ungkap Danrem 074/WRT.
Hal ini dapat tercapai melalui langkah-langkah antisipatif dan kewaspadaan yang harus selalu dikedepankan, mengingat potensi terjadinya konfik di wilayah Kabupaten Sukoharjo bisa saja terjadi tanpa diduga sebelumnya.
Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas dalam penanganan masalah di wilayah, melalui kesatuan persepsi, keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi dalam bangunan kerjasama antara Pemda , TNI, Polri dan Komponen masyarakat lainnya.
"Sesuai tugas TNI Dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI adalah melaksanakan Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, dalam hal ini kita melaksanakan OMSP dalam rangka membantu tugas Pemerintah Daerah, membantu Kepolisian dalam rangka bersama-sama menjaga situasi keamanan di wilayah sesuai tugas masing-masing", terang Danrem 074 WRT.
"Saat ini kita tengah melaksanakan latihan Kontijensi menghadapi situasi dan kondisi keamanan di wilayah Pasca Pemilu dan menjelang Pilkada tahun 2024, tujuan dari latihan ini adalah untuk mensinergikan apabila terjadi situasi dan kondisi yang tidak kondusif, maka apa dan bagaimana peran dari TNI, Polri dan Pememerintah daerah untuk menghadapi situasi tersebut," lanjut Kolonel Inf Ali Akhwan. S.E.
Danrem menerangkan bahwa Latihan ini dilaksanakan melalui tahap-tahap dimulai dari prosedur Pimpinan dan staf dalam menerima laporan situasi di lapangan hingga turun petunjuk untuk perencanaan hingga tahap-tahap penindakan yang disimulasikan pada sebuah peta melalui kegiatan Tactical Floor Game (TFG) hingga dilanjutkan dengan pelaksaaan drill kesiapsiagaan di lapangan dan latihan taktis dalam menghadapi aksi massa.
"Latihan dilaksanakan selama 3 hari dengan melibatk 800 personel dari TNI, Polri, stake holder terkait ada Satpol PP, Damkar dan unsur kesehatan, Latihan LKO ini dilaksanakan satu tahun sekali dan tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo dan ini merupakan yang pertama kalinya di wilayah Korem 074/WRT", tutup Danrem 074/WRT.
Para peserta Apel terdiri dari SSR Babinsa dan SSR Kowad, SSR Polwan, SSR Satpol PP, SST Yonif 408/Sbh, SST Yonkav 2/TC, 2 SST Dalmas Polres dan SST Brimob C Pelopor, Damkar Sukoharjo, SSR Denpom, SSR DISHUB ), SST SATLANTAS, SST SATPOL PP), SSR Denkes, SSR Dinkes dan 1 SSR Bekang serta tim monitoring dari Tim Intel TNI, Polri dan Kebangpol.
Apel ini selain melaksanakan kesiapan personel juga dalam rangka melaksanakan pengecekan alat peralatan serta kendaraan taktis yang dibawa oleh para pelaku diantaranya Ranbinmas, Toa, 2 Ran Patroli, alkap PHH, 2 Unit Watercanon, Ran pemecah massa, Kawat Harmonika, 2 Unit Mobil Damkar, 1 Unit Rel Harmonika TNI, 1 Unit Rol Harmonika Polri, 2 Unit Anoa 408, 1 Unit Ran Barier, 1 Unit Ambulance TNI, 2 Unit Ambulance Dinkes dan 2 Unit Truk Bekang.
Dalam amanatnya Danrem 074/WRT menyampaikan bahwa Kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) ini merupakan kesiapsiagaan terkait penanganan konflik sosial di wilayah Korem 074/Warastratama khususnya di wilayah Sukoharjo.
Melalui kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) ini diharapkan dapat tercipta kesepahaman dan keterpaduan berbagai komponen terkait antisipasi secar dini terhadap berbagai permasalahan dan gejolak sosial pasca Pemilu dan Pilkada serentak di wilayah Solo Raya.
"Banyak persoalan yang memerlukan kewaspadaan dan membutuhkan penanganan yang terpadu dan komprehensif, kita harus siap mengawal dan membantu terjaganya stabilitas dan kehidupan sosial masyarakat yang kondusif", ungkap Danrem 074/WRT.
Hal ini dapat tercapai melalui langkah-langkah antisipatif dan kewaspadaan yang harus selalu dikedepankan, mengingat potensi terjadinya konfik di wilayah Kabupaten Sukoharjo bisa saja terjadi tanpa diduga sebelumnya.
Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas dalam penanganan masalah di wilayah, melalui kesatuan persepsi, keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi dalam bangunan kerjasama antara Pemda , TNI, Polri dan Komponen masyarakat lainnya.
"Sesuai tugas TNI Dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI adalah melaksanakan Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, dalam hal ini kita melaksanakan OMSP dalam rangka membantu tugas Pemerintah Daerah, membantu Kepolisian dalam rangka bersama-sama menjaga situasi keamanan di wilayah sesuai tugas masing-masing", terang Danrem 074 WRT.
"Saat ini kita tengah melaksanakan latihan Kontijensi menghadapi situasi dan kondisi keamanan di wilayah Pasca Pemilu dan menjelang Pilkada tahun 2024, tujuan dari latihan ini adalah untuk mensinergikan apabila terjadi situasi dan kondisi yang tidak kondusif, maka apa dan bagaimana peran dari TNI, Polri dan Pememerintah daerah untuk menghadapi situasi tersebut," lanjut Kolonel Inf Ali Akhwan. S.E.
Danrem menerangkan bahwa Latihan ini dilaksanakan melalui tahap-tahap dimulai dari prosedur Pimpinan dan staf dalam menerima laporan situasi di lapangan hingga turun petunjuk untuk perencanaan hingga tahap-tahap penindakan yang disimulasikan pada sebuah peta melalui kegiatan Tactical Floor Game (TFG) hingga dilanjutkan dengan pelaksaaan drill kesiapsiagaan di lapangan dan latihan taktis dalam menghadapi aksi massa.
"Latihan dilaksanakan selama 3 hari dengan melibatk 800 personel dari TNI, Polri, stake holder terkait ada Satpol PP, Damkar dan unsur kesehatan, Latihan LKO ini dilaksanakan satu tahun sekali dan tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo dan ini merupakan yang pertama kalinya di wilayah Korem 074/WRT", tutup Danrem 074/WRT.
Setelah Apel Kesiapsiagaan pengecekan personil dan materiil di Alun-alun Satya Negara Sukoharjo, kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan drill kesiapsiagaan di lapangan dalam menghadapi aksi massa.