Kehadiran Babinsa ditengah-tengah para petani saat ini bukan pemandangan yang asing, karena Babinsa merupakan salah satu pendukung dan mitra pemerintah pada program mensukseskan swasembada pangan. Dimana Babinsa tanpa kenal lelah terus melakukan pendampingan kepada para petani di wilayah yang menjadi tanggungjawab tugasnya.
"Kami membahas berbagai macam hal tentang pertanian, bersama dengan bapak PPL kami sosialisasikan tentang hama tikus disertai diskusi dan tanya jawab," terang Babinsa Sertu Tri Satmoko.
Dibahas dalam diskusi tersebut bahwa memanfaatkan musuh alami merupakan salah satu cara mudah untuk membasmi atau membunuh tikus dengan cepat. Biasanya musuh alami dari tikus sawah adalah tipe pemangsa yaitu ular, burung hantu, burung elang.
Selain itu melakukan penyemprotan herbisida, peptisida, pengasapan dan lainnya untuk meghindari serangan dari berbagai macam hama dan penyakit lainnya.
Pembasmian masal, dilakukan dengan cara penggalian sarang, pemukulan, penjeratan, pengoboran malan, perburuan dengan anjing atau kucing dan sebagainya.
Pengomposan efektif bertujuan untuk membutuh tikus dewasa dan anak- anaknya di dalam sarang. Biasanya dilakukan dengan cara menutup lubang dengan lumpur dan mendiamkan beberapa hari, agar tikus mati di dalamnya tanpa mengeluarkannya.
