Sukoharjo (15/11/19) Pada hari jumat tanggal 15 November 2019 pukul 08.30 s.d 15.15 bertempat di Hotel Lorin Syariah Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kab. Sukoharjo, telah dilaksanakan Rapat koordinasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di jawa tengah tahun 2019 yang diselenggarakan oleh BPBD Propinsi Jawa tengah dan di hadiri oleh sekitar 300 orang undangan.
Hadir pada acara tersebut Letjend TNI Purn Doni monardo(Kepala BNPB pusat), H.Taj Yasin maimun(Wakil Gubernur Jateng), Letkol Inf Yudi Purwanto ( Kasrem 074/ Wrt), seluruh Dandim jajaran Kodam IV/Diponegoro, Kapolres sejajaran Polda Jateng, Sudaryanto MSi(Palakhar BPBD Prop.Jateng), Ibu Sri hidayati(kepala bidang mitigasi dan sunami, Ibu Hanif faidah(kepala BPKTKG Jateng), Kepala BPBD se Jateng serta para Tamu undangan.
Dalam sambutannya H.Taj Yasin maimun (Wakil Gubernur Jateng) pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui BPBD telah membuat surat edaran kepada BPBD kabupaten kota dengan nomor 360/808881 th.2019 perihal antisipasi menghadapi banjir tanah longsor dan angin puting beliung tahun 2019 sampai dengan tahun 2020.
Beberapa hal yang perlu di lakukan adalah diawali dengan menciptakan kawasan rawan bencana banjir tanah longsor dan angin puting beliung dengan berdasarkan peta bisa menggunakan data informasi daerah rawan bencana berbasis web yaitu BNPB yang dapat diakses melalui bnpb.go.id .
Pengambil kebijakan di wilayah utara beserta data serta informasi yang dikirim lewat email BPBD Jateng ke@yahoo.com sebagaimana terlampir kemudian juga menyediakan sumber daya peralatan logistik dan SDM,banyak relawan yang sudah tergabung di BNPB dan BPBD yang dibutuhkan untuk penanganan darurat banjir longsor dan angin puting beliung ini 35 Kabupaten kami sudah siap siaga dan sudah terlatih.
"Kami selalu berupaya juga memutakhirkan data daerah rawan atau berpotensi bencana banjir dan tanah longsor di 35 kabupaten kota di Jawa Tengah sampai dengan Desember 2018 ada di 332 kecamatan di 1848 desa.untuk tanah longsor ada di 342 kecamatan di 2130 Desa", Kata Wabup Jateng.
"Untuk tahun 2019 mendatang masih dalam proses peranan sarana prasarana penanganan bencana seperti banjir dan kebutuhan dasar pengungsi sudah kami sediakan termasuk menyiagakan", pungkasnya.